Hallo sobat mitra tekno niaga, tulisan kali ini Kami ingin memberikan pembahasan mengenai SCRUM. kenapa SCRUM? karena istilah SCRUM saat ini sedang sangat hangat di perbincangkan, Kami ingin sedikit mengulas untuk Anda yang belum tau, ini untuk wawasan kita bersama. Yuk, mari baca dan simak tulisan ini sampai habis. Di jamin akan memberikan manfaat yang besar untuk menambah pengetahuan Anda. Oke, langsung saja ya.
Secara harfiah SCRUM adalah kerangka kerja di mana orang dapat mengatasi masalah adaptif yang kompleks, sementara secara produktif dan kreatif memberikan produk dengan nilai setinggi mungkin. SCRUM merupakan salah satu metode rekayasa perangkat lunak dengan menggunakan prinsip-prinsip pendekatan AGILE, yang bertumpu pada kekuatan kolaborasi tim, incremental product dan proses iterasi untuk mewujudkan hasil akhir. SCRUM sendiri bukan satu-satunya metode yang menggunakan pendekatan AGILE. Mungkin kita juga pernah mendengar metode Extreme Programming (XP) yang juga menggunakan pendekatan AGILE dalam rekayasa perangkat lunak. Masing-masing metode memiliki fokus atau penekanan yang berbeda yang tentu saja dapat dikombinasika untuk menghasilkan proses yang optimal.
Teknik SCRUM dapat dilakukan di sebuah kepanitiaan ataupun project lain diluar bisnis teknologi informasi. Dalam teknik SCRUM terbagi dalam tiga roles, yang pertama adalah Product Owner, SCRUM Master dan Develophment/Scurm Team. Product owner bertugas mengatur urusan dengan Stakeholder sedangkan SCRUM Master mengurusi bagian internal, di bagian Development Team mengatur urusan teknik pengerjaan project dan pembahasan yag lebih rinci.
Banyak perusahaan multinasional menginternalisasi atau mengadopsi teknik ini sebagai standar bekerja mereka, karena secara umum teknik crum berhasil membuat beberapa perusahaan menaikan omset karena system yang telah teruji ini. Teknik SCRUM membuat pekerjaan anda menjadi lebih tertata dan lebih detail. Namun segala sesuatu memiliki nilai plun dan minus, begitu juga dengan teknik SCRUM ini, SCRUM menjadikan pekerjaan lebih rapi namun teknik ini tidak cocok diterapkan pada perusahaan jasa yang butuh deadline cepat. SCRUM membuat pekerjaan menjadi lebih lama dalam estimasi waktu. Namun segala sesuatunya pasti dapat di selesaikan apabila sudah memiliki persiapan yang matang dari awalnya.
SCRUM juga bisa di sebut framework untuk manajemen pengembangan software dengan karakteristik cekatan dan bersifat iteratif dan incremental. SCRUM mendefinisikan dirinya fleksible, strategi pengembangan yang menyeluruh di mana seluruh team bekerja sebagai satu unit dalam mencapai sebuah gol yang sama. Dalam menjalankan kerjasama antara anggota team, SCRUM menekankan lokasi fisik yang sama atau sarana online yang akrab antara semua member, dan juga pertemuan muka dengan muka setiap hari antara semua anggota team.
Prinsip kunci dari SCRUM adalah memahami bahwa dalam project yang tengah berlangsung, klien mungkin mengubah apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya. Perubahan sulit diadaptasi oleh framework pengembangan aplikasi yang bersifat tradisional. SCRUM menerima perubahan ini dan memaksimalkan seluruh anggota team untuk menyesuaikan perubahan mendadak ini. SCRUM mengadopsi permainan Rugby yang begitu mudah menyesuaikan diri semua anggota team setelah ada sedikit pelanggaran. Kemudian menyesuaikan diri inilah yang mengimpirasi SCRUM.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan pada SCRUM
1. Openess
Memberi tahu semua orang tentang semua pekerjaan anda. Menyorot ketika anda memiliki tantangan dan masalah yang menghambat anda dari kesuksesan.
2. Courage
Bahkan setelah keputusan dibuat terus untuk mendorong kembali menjadi transparan, tetapi berkeinginan untuk berubah meskipun itu berarti menerima bahwa anda salah, atau bahwa pendapat Anda bukanlah arah yang dituju oleh tim.
3. Respect
Berpikir bahwa anda membantu tim dengan menjadi pahlawan. Membantu orang lain mempelajari hal-hal yang anda kuasai dan tidak menilai hal-hal yang orang lain tidak kuasai.
4. Focus
Berfokus untuk menjaga agar pelanggan senang. Menjadi fokus pada sprint dan tujuannya.
5. Commitment
Berkomitmen pada sesuatu yang tidak anda pahami karena anda diminta oleh atasan anda. Berkomitmen pada tim dan Sprint Goal.
1. Transparansi
Semua orang yang terlibat pelanggan, CEO, kontributor individual transparan dalam transaksi sehari-hari mereka dengan orang lain. Mereka semua percaya satu sama lain, dan mereka memiliki keberanian untuk saling mengikuti kabar baik serta kabar buruk. Semua orang berusaha dan secara kolektif berkolaborasi untuk tujuan organisasi bersama, dan tidak ada yang memiliki agenda tersembunyi.
2. Inspeksi
Inspeksi dalam konteks ini bukan inspeksi oleh inspektur atau auditor tetapi inspeksi oleh semua orang di Tim Scrum. Inspeksi dapat dilakukan untuk produk, proses, aspek orang, praktik, dan peningkatan berkelanjutan.
3. Adaptasi
Adaptasi dalam konteks ini adalah tentang perbaikan terus-menerus, kemampuan untuk beradaptasi berdasarkan hasil inspeksi. Setiap orang di organisasi harus mengajukan pertanyaan ini secara teratur, Apakah kita lebih baik daripada kemarin? Untuk organisasi berbasis laba, nilainya diwakili dalam bentuk laba.
1. Product Owner
Pengertian produk adalah tujuan dari proyek. Product Owner memastikan bahwa proyek berjalan sesuai yang diharapkan. Product Owner merupakan penjembatan antara client dengan team development. Product Owner akan menuliskan spesifikasi-spesifikasi sesuai cara pandang client, di lain pihak harus punya empati terhadap anggota team.
2. Team Member
Dilihat dari namanya jelas yaitu anggota-anggota team.
3. SCRUM Master
SCRUM Master akan mencegah hal-hal yang mengalihkan focus team. SCRUM master akan membuat suasana kondusif supaya team dapat bekerja sama dalam mencapai goal.
Event penting dalam SCRUM adalah sprint/iteration. Sprint merupakan unit dasar dalam development dengan Scrum. Sprint merupakan jangka waktu yang dibatasi pada suatu durasi 1 minggu, 2 minggu atau 1 bulan. Setiap sprint dimulai dengan planning meeting dan diakhiri dengan sprint review dan retrospective meeting.
1. Product Backlog
Ini adalah tahap pertama yang harus kamu lakukan. Product backlogbertujuan untuk menentukan prioritas apa saja yang harus dilakukan selama pengerjaan sprint, yaitu rapat perencanaan pembuatan perangkat lunak yang dilakukan sesuai dengan durasi yang telah disepakati. Product backlogmelibatkan seluruh tim terkait, dari mulai Product Owner, SCRUM Master, hingga tim pengembang.
2. Sprint Backlog
Sprint Backlog adalah kumpulan item Product Backlog yang dipilih untuk Sprint, ditambah sebuah rencana untuk mengantarkan produk tersebut dan mewujudkan tujuan Sprint itu sendiri.
3. Sprint Planning
Sprint planning merupakan proses paling penting yang dilakukan setiap kali akan memulai sprint baru. Dalam proses ini, seluruh tim berkumpul untuk merumuskan tugas apa saja yang ingin dikerjakan dan dirilis dalam beberapa waktu ke depan.
4. Daily Scrum
Di fase ini, masing-masing anggota tim saling berbagi apa saja yang telah dikerjakan, dan apa yang akan dikerjakan di hari tersebut. Para anggota tim juga dapat melaporkan hambatan yang ditemui selama pengerjaan. Daily SCRUM dilakukan setiap hari selama sprint berlangsung.
5. Sprint Review
Sprint review adalah waktunya bagi anggota tim untuk mendemonstrasikan apa saja yang berhasil diselesaikan dalam satu sprint. Sprint review dilakukan setelah satu kali pengerjaan sprint selesai.
6. Sprint Retrospective
Sprint retrospective dilakukan di akhir setiap sprint. Dalam meeting ini, masing-masing anggota tim (termasuk SCRUM Master dan Product Owner) mengutarakan pendapat terkait kinerja tim selama menerapkan SCRUM tanpa membahas sisi teknis dari proyek yang telah dikerjakan.
7. Increment
Manifestasi dari product backlog item yang diselesaikan dalam sprint dan total nilai bisnis increment dan seluruh sprint yang lalu.
Demikian pembahasan tentang SCRUM, semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat untuk Anda yang membaca. Sampai jumpa di tulisan berikutnya. Terima Kasih